Kamis, 14 Juni 2018

Do,a di penghujung Ramadhan

DOA DI PENGHUJUNG BULAN RAMADHAN

*Bismillahi Rahmanirrahim ...*

*Ya Allah !
Dipenghujung bulan Ramadhan ini....kami mohon kepada-Mu :

Lapangkanlah hati kami, tenteramkan jiwa kami sehatkan fisik kami, Bahagiakan keluarga kami... Ya Allah !

* Ya Allah  ! Jadikanlah anak- anak kami , menjadi anak- anak yang Soleh/Solehah.
Ya Allah !
Luaskan rezeki kami, seluas lautan yang Engkau ciptakan... Ya Allah !

* Ya Allah !Mudahkanlah segala urusan kami, Kabulkanlah cita-cita kami, dan harapan kami ... Ya Allah !

* Ya Allah !
Jauhkan kami dari segala penyakit  fitnah, prasangka keji, perkataan kasar... Ya Allah !

* Ya Allah !Jauhkanlah kami dari segala musibah, serta terimalah semua amal ibadah kami, dan ampunilah segala dosa- dosa Kami... Ya Allah !

* Ya Allah !Pertemukanlah kami ya Allah, dengan RAMADHAN di Tahun depan... Ya Allah !

*Ya Allah !
Jadikanlah kami
*"PENGHUNI SYURGAMU Ya Allah !

           ‎      *آمين يا الله*
‎               *آمين يا رحمن*
‎               *آمين يا رحيم*
‎           *أَمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِينْ.*     

* Aaamiiiiiin Ya Robbal Aaalamiiiiiin *

HIKMAT PAGI                         

Jika kita *MENGALAMI* suatu _hambatan_ & _kegagalan_, bukan berarti kita tidak mengalami *PERKEMBANGAN*, justru kita sedang mengalami *PERTUMBUHAN* yang _luar biasa_ didalam diri kita.

Ketika kita _lelah_ & hampir _menyerah_ dalam menghadapi kerasnya *KEHIDUPAN*, jangan _pupus_ *HARAPAN*...

Demikian pula dengan kita, bagian *TERBERAT* dari sebuah _kesuksesan_ adalah disaat awal seseorang *MEMULAI* usaha dari sebuah _perjuangan_.
Segala sesuatu terasa begitu *BERAT* dan penuh *TEKANAN*...

Namun bila ia dapat *MELEWATI* batas tertentu, sesungguhnya seseorang dapat *MERASAKAN* segala _kemudahan_ & _kebebasan_ dari _tekanan_ & _beban_.

Namun sayangnya, banyak orang yang *MENYERAH* disaat _tekanan_ & _beban_ dirasakan terlalu *BERAT*, bagai sebuah roket yang *GAGAL* menembus _atmosphere_.

Jika seseorang *KESULITAN* menghirup *OKSIGEN*
pasti bukan karena _oksigennya_ yang sudah *LANGKA*
Melainkan karena telah terjadinya _gangguan_ di dalam *SYSTEM* _pernafasannya_.

Begitu juga jika kita *KESULITAN* untuk *BERBAHAGIA* pasti bukan
karena stok *KEBAHAGIAAN* sudah _langka_, melainkan karena telah terjadinya _gangguan_ di dalam *SYSTEM* _kejiwaan_ kita.

Penyebab *KONFLIK* dengan diri kita sendiri, antara lain :

»  _Pikiran_ & _Perasaan_,
»  _Kemauan_ & _Keyakinan_,
»  _Sikap_ & _Perbuatan_.
»  _Iman_ & _Godaan_.
»  _Harapan_ & _Kenyataan_.

Harmonisasikan *KONFLIK* yang ada pada diri kita sendiri dgn cara : 

«  _Penerimaan Diri_
«  _Mawas Diri_
«  _Mudah Memaafkan_
«  _Selalu Rendah Hati_
«  _Mengubur Sakit Hati_

*LANGKAH* pertama untuk *BAHAGIA* adalah *BERHENTI* _Membandingkan_ Diri kita dgn orang lain & *BELAJAR* Mengucap *SYUKUR* dalam segala hal.

Orang yg tahu Cara *BERSYUKUR* adalah orang yg bisa _Menikmati_ *KEINDAHAN* _Dunia_ & _Arti_ *KEBAHAGIAAN* Hidup.

Jadikan Hati kita selalu *DAMAI*,
_a g a r_ kita bisa *Membahagiakan* Diri kita sendiri & *Membahagiakan* Sesama.

*KEBAHAGIAAN AKAN DI PEROLEH JIKA KITA DAPAT MEMBEBASKAN DIRI DARI KEKUATIRAN YG BERLEBIHAN*.

Kepada rekan” n saudara” ku yang merayakannya, keluarga *TOMMY & ANGELINA* mengucapkan selamat hari raya *IDUL FITRI 1439 H* _mohon maaf lahir batin_

�� Selamat pagi ...               
�� Good morning ...                       
  �� Semoga hari" kita dipenuhi keberkahan dan kedamaian..
�� Have a Wonderful Day.                                  
  �� _*GOD BLESS YOU*_��

Rabu, 13 Juni 2018

Surat Permohonan Maaf

*SURAT PERMOHONAN*
___________________________

No.        : 01/IdulFitri/1439 H
Lamp.   : Penting
Perihal  : Permohonan Maaf.

Di tujukan :
Kepada Yth :
Anggota Group ini dan Keluarganya
Yang Saya Muliakan.

*MENGINGAT :*
1 hari lagi Idul Fitri 1439 H akan segera tiba.

*MENIMBANG :*
Kesalahan yang telah saya perbuat baik sengaja maupun tidak di sengaja.sudah banyak banget (tak terhitung).

*MEMPERHATIKAN :*
Tentang saling mema'afkan sesama umat muslim  untuk menjaga Silahturahmi adalah perintah Allah SWT.

*MEMUTUSKAN :*

*"DENGAN KERENDAHAN HATI DAN BERSUNGGUH- SUNGGUH"*
Saya atas nama *Pribadi  dan Keluarga* menyampaikan *Permohonan Maaf Atas Segala Kesalahan Selama Ini* - serta ingin mengucapkan :

*SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1439 H*

*MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN*

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَا وَ مِنْكُمْ صِياَمَنَا وَ صِيَامَكُمْ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ

Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Yajid dan keluarga

Khotbah iddulfitri

Silahkan Kalian Sesuaikan dgn Lingkungan Kalian

*MERAIH KESUKSESAN RAMADHAN*

*KHUTBAH PERTAMA*

الْحَمْدَ لِلَّهِ,الحمد لله رب العالمين نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ،
اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى :
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS Al Ahzab: 36)

Ikhwani fiddin a’azzaniyallahu waiyyakum,

Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya ketakwaan. Dengan begitu, kita akan semakin mampu berpegang teguh dengan agama-Nya. Sehingga kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak.

Jamaah Jumat Rahimakumullah ....

Tanpa terasa ini adalah Jumat terakhir di bulan Ramadhan. Bulan yang agung ini sebentar lagi akan meninggalkan kita. Kita tidak tahu, apakah kita akan bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan? Lalu, sudahkah kita memanfaatkan momentum Ramadhan ini dengan maksimal? Sudahkah ketakwaan kita bertambah melalui puasa Ramadhan kali ini. Karena sesuai firman Allah SWT:
﴿يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ﴾
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana puasa itu diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa (QS al-Baqarah [2]: 183).

Seharusnya di penghujung Ramadhan ini, kita sudah berubah menjadi hamba Allah yang lebih bertakwa.

Menarik apa yang disampaikan Umar bin Abdul Aziz rahimahulLâh, sebagaimana dikutip Imam as-Suyuthi dalam Ad-Durr al-Mantsûr, berkata:

لَيْسَ تَقْوَى اللَهِ بِصِيَامِ النَّهَارِ وَلاَ بِقِيَامِ اللّيْلِ والتَّخْلِيْطِ فِيْمَا بَيْنَ ذَلِكَ، وَلَكِنْ تَقْوَى اللَّهِ تَرْكُ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَأَدَاءُ مَا افْتَرَضَ اللَّهُ

Takwa kepada Allah itu bukanlah berpuasa pada siang hari, shalat pada malam hari dan memadukan keduanya. Namun, takwa kepada Allah itu adalah meninggalkan apa saja yang telah Allah haramkan dan menunaikan apa saja yang telah Allah wajibkan.

Maka, sungguh tak layak merayakan ‘Hari Kemenangan’, Idul Fitri, jika kita tidak tambah takwanya. Sebabnya, sebagaimana dinyatakan oleh sebagian ulama, “Laysa al-‘id li man labisa al-jadid walakin al-‘id li man takwahu yazid  yang artinya Idul Fitri bukanlah milik orang yang mengenakan segala sesuatu yang serba baru. Namun, Idul Fitri adalah milik orang yang ketakwaannya bertambah.”

Ma’âsyira al-Muslimîn rahimakumulLâh ...

Perlu kiranya kita memahami bagaimana hakikat takwa ini. Imam Ali ra menjelaskan hakikat takwa ini, dan prasyaratnya. Takwa adalah:

الخوف من الجليل والعمل بالتنزيل والإستعداد ليوم الرحيل

“Takut kepada Rabb yang Maha Agung. Menjalankan apa yang diturunkan Allah. Bersiap diri menghadapi Hari Kiamat.”

Maka tanda orang yang bertakwa, pertama, dia hanya takut kepada Allah. Dia yakin bahwa Allah Maha Melihat, Allah Maha Tahu dan Maha segalanya. Dia pun yakin terhadap yang ghaib lainnya yang dikabarkan oleh Allah melalui Rasul-Nya: adanya malaikat yang selalu mengawasinya 24 jam penuh. Mereka pun percaya kepada surga dan neraka.

Yang kedua, orang yang bertakwa adalah amalu bi tanzil yakni melaksanakan ketaatan kepada Allah, dalam kondisi suka maupun berat hati.

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS Al Ahzab: 36)

Ketika Allah memanggil mereka untuk melaksanakan shalat, mereka akan bergegas shalat karena mereka menyadari itu adalah perintah Allah. Ketika Allah perintahkan membayar zakar, mereka keluarkan zakat itu. Ketika Allah perintahkan berbuat baik kepada orang tuanya, dengan senang hati mereka membahagiakan orang tuanya. Dan ketika Allah perintahkan menerapkan syariah-Nya, mereka berada di garda terdepan mendakwahkan dan memperjuangkan Islam.

Sebaliknya, ketika Allah melarang riba, mereka tak berani mengambilnya meski hanya sedikit. Ketika Allah melarang mengambil harta orang lain, mereka tak berani korupsi, mengurangi timbangan, mencuri, dan menipu. Ketika Allah larang menyakiti sesama Muslim, mereka sayangi sesama Muslim dan tak berani menyakiti, mengkriminalisasi, bahkan menerornya.

Jamaah Jumat RahimakumulLah ...

Semua itu dilakukan karena orang yang bertakwa senantiasa mengingat datangnya Hari Perhitungan yakni hidup setelah mati. Itulah tanda orang bertakwa yang ketiga.

وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ
“dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (QS Al Hajj: 7)

Di sanalah kita akan ditimbang amal kita. Siapa yang amal baiknya lebih berat timbangannya daripada amal buruknya, maka surga balasannya. Sebaliknya, jika amal buruknya lebih berat, neraka adalah yang paling pantas baginya.

Ma’âsyira al-Muslimîn rahimakumulLâh ....

Lalu sudahkah di hari-hari terakhir Ramadhan ini kita sudah mencapai derajat takwa tersebut? Kalau belum, di sisa waktu Ramadhan ini mari kita tingkatkan lagi amaliyah kita seraya memahami makna takwa yang hakiki. Jangan sia-siakan waktu yang ada.  Semoga, ketika Ramadhan pergi, kita telah berubah menjadi manusia baru. Manusia yang meraih kesuksesan Ramadhan yakni manusia yang bertakwa, manusia yang taat kepada Allah dan menjadi manusia yang dibanggakan oleh Rasulullah SAW. Aamiin

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ المسبحة بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.

Memaknai idulfitri

Do'a Akhir Ramadhan

Ya Allah ya Rob....
Tidak terasa ramadhanMu akan segera berlalu
Terimalah amal puasaku
Terimalah amal sholatku
Terimalah shodahku
Dan terimalah amal2 ibadah lainnya

Ya Allah ya Rob....
Zat Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana
Jauhkanlah kami dari siksa kubur
Dan jauhkan pula kami dari siksa api nerakaMu
Persatukanlah kami bersama orang2 bertaqwa
Kumpulkanlah kami di tempat yang mulia
Yakni surga FirdausMu
Dan pertemukanlah kami
Dengan ramadhanMu di masa mendatang

Ya Allah ya Rob....
Ampuni dosa2 kami
Dosa orang tua kami
Dosa guru2 kami
Dosa saudara2 kami
Dan dosa seluruh kaum muslimin wal muslimat
Baik yang hidup maupun yang sudah mati.

Ya Allah ya Rob....
Tolonglah saudara2 kami
Di Palestina, Suriah, Afganistan, Kasmir, Xinjiang
Dan di belahan bumiMu yang lainnya
Ya Allah Robbul 'Izzati

Ya Allah ya Rob....
Jadikanlah kami bangsa Indonesia
Menjadi bangsa baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur
Bangsa yang penuh berkah dan rahmatMu
Bangsa yang mandiri tidak takut kekuatan asing

Ya Allah ya Rob....
Berikan kepada kami pemimpin yang adil
Pemimpin yang cinta kepada rakyat dan negeri ini
Pemimpin yang cinta kepada ulama dan ummatnya
Pemimpin yang beriman dan cinta kepada agamanya
Pemimpin yang istiqomah menjalankan amanahMu
Dan pemimpin yang bisa mengajak rakyatnya jauh dari adzabmu

Amin, yra....

Memaknai idul fitri

ليس العيد لمن لبس الجديد
إنما العيد لمن طاعاته تزيد 
وإنما العيد لمن خاف الوعيد
والتقى ذا العرش المجيد
ليس العيد لمن تجمل باللباس و الركوب
إنما العيد لمن غفرت له الذنوب

فاليوم هو عيدنا يوم بهجة وسرور
فأسأل الله أن يسعد قلوبنا بالقبول وبالعيد
وأسأل الله أن يتقبّل منا جميعًا ما قدمنا من الصيام والقيام وكل صالح الأعمال

كل عامٍ ونحن إلى الله أقرب ولما عنده أرغب

اخوكم في الله
لقمان حكيم بن طنفيري الكثيري

Ied itu bukanlah dengan berpakaian baru
Namun ied itu adalah dengan bertambahnya ketaatan
Dan ied itu adalah bagi orang yang takut dengan hari yang dijanjikan
Serta bersua dengan Sang Pemilik Arsy yang Mulia

Ied itu bukanlah dengan memperindah pakaian dan memperbagus kendaraan
Namun ied itu adalah bagi orang yang diampuni segala dosa-dosanya

Hari ini adalah hari perayaan kita, hari yang penuh keceriaan dan kegembiraan
Saya memohon kepada Allâh agar membahagiakan hati kita dengan diterimanya amal dan dirayakannya ied
Saya memohon kepada Allâh agar menerima puasa, sholat dan seluruh amalan shalih kita semua
Semoga setiap tahun kita bisa semakin dekat kepada Allâh dan lebih berharap pada Allah.

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّا وَمنٌِكُمٌ صِيَامَنَا وَصِيَامَكُمٌ اَللّهُمَّ اجٌعَلٌنَا مِنَ الٌعَاءِدِيٌنَ وَالٌفَاءِزِيٌنَ˚•

Air tak selalu jernih
begitu juga ucapanku
Kapas tak selalu putih
begitu juga hatiku
Langit tak selalu biru
begitu juga hidupku
Jalan tak selalu lurus
begitu juga langkahku

Jika Maaf itu boleh diungkap hari ini☀
Untuk Apa menunggu hari raya tiba?

Sedangkan hembusan Nafas⏳ pun Kita tak pernah tahu bila akan Berhenti ⏰

maka dari itu ku ingin Mohon Maaf atas Kesalahan Kekhilafan maupun
Perbuatan yg sengaja & tidak sengaja
yg membuat sakit hati semua..

Sebelum ramadhan pergi
Sebelum idul fitri datang
➿ Sebelum operator sibuk
⛔ Sebelum WA nge -hank

*Selamat menikmati hari-hari terakhir Ramadhan..*

*_Minal Aidzin wal Faidzin_*
*_Selamat Idul Fitri 1438 H_*

☪☣☢
MoHoN MaaF lahir dan batiN

( Yajid.M.Pd.  & kel)

Selasa, 12 Juni 2018

Renungan


*AIR MATA PERPISAHAN*

Saudaraku rahimakumullaah, Ramadhan sudah di ambang perpisahan, tetapi rahmat Allah sangat luas, walau banyak kekurangan ibadah kita di awal dan tengah Ramadhan, masih ada kesempatan tuk penutupan yang lebih baik.

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,

وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِخَوَاتِيمِهَا

"Dan hanyalah amalan itu tergantung pada penutupnya." [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Sa'ad As-Sa'idi radhiyallahu'anhu]

Syaikhul Islam Ahmad bin Abdul Halim rahimahullah berkata,

وَالِاعْتِبَارُ بِكَمَالِ النِّهَايَةِ لَا بِنَقْصِ الْبِدَايَةِ

"Yang menjadi ukuran adalah sempurnanya penutupan, bukan kurangnya permulaan." [Al-Fatawa, 15/55]

Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah berkata,

عباد الله إن شهر رمضان قد عزم على الرحيل ولم يبق منه إلا القليل فمن منكم أحسن فيه فعليه التمام ومن فرط فليختمه بالحسنى

“Wahai hamba-hamba Allah, sungguh bulan Ramadhan telah bertekad untuk pergi, dan tidak tersisa waktunya kecuali sedikit,

Maka siapa yang telah berbuat baik di dalamnya hendaklah ia sempurnakan, dan siapa yang telah menyia-nyiakannya hendaklah ia menutupnya dengan yang lebih baik.” [Lathaaiful Ma’aarif, hal. 216]

*RENUNGAN PERPISAHAN*

Saudaraku rahimakumullaah, layaknya kekasih yang akan berpisah, perih hati tersiksa, berikanlah yang terbaik tuk melepas kepergiannya, bersama doa dan harapan, semoga meraih ampunan dan rahmat Allah yang Maha Penyayang.

Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah berkata,

كيف لا تجرى للمؤمن على فراقه دموع وهو لا يدري هل بقي له في عمره إليه رجوع

“Bagaimana mungkin air mata seorang mukmin tidak menetes tatkala berpisah dengan Ramadhan,

Sedang ia tidak tahu apakah masih ada sisa umurnya tuk berjumpa lagi.”

قلوب المتقين إلى هذا الشهر تحِن ومن ألم فراقه تئِن

"Hati orang-orang yang bertakwa mencintai bulan ini, dan bersedih karena pedihnya perpisahan dengannya."

ياشهر رمضان ترفق، دموع المحبين تُدْفَق، قلوبهم من ألم الفراق تشقَّق، عسى وقفة للوداع تطفئ من نار الشوق ما أحرق، عسى ساعة توبة وإقلاع ترفو من الصيام كل ما تخرَّق، عسى منقطع عن ركب المقبولين يلحق، عسى أسير الأوزار يُطلق، عسى من استوجب النار يُعتق، عسى رحمة المولى لها العاصي يوفق

"Duhai bulan Ramadhan janganlah cepat pergi, berderai air mata para pecintamu, terbelah hati mereka karena perihnya perpisahan denganmu,

Semoga saat perpisahan ini mampu memadamkan api kerinduan yang membakar,

Semoga masa bertaubat dan berhenti berbuat dosa mampu memperbaiki puasa yang tidak sempurna,

Semoga yang tertinggal dari kafilah golongan yang diterima amalannya dapat menyusul,

Semoga tawanan dosa-dosa menjadi terlepaskan,

Semoga orang yang seharusnya masuk neraka menjadi terbebaskan,

Dan semoga dengan rahmat Allah sang pendosa mendapat hidayah."

[Lathaaiful Ma’aarif, hal. 217, 304, 388]

*APA SETELAH RAMADHAN?*

Saudaraku rahimakumullaah, jangan pernah engkau lupakan bahwa Rabb kita selama Ramadhan, juga Rabb kita setelah Ramadhan dan selamanya. Maka teruslah beribadah kepada-Nya sampai kita berpisah dengan hidup ini.

Allah 'azza wa jalla berfirman,

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

“Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu kematian.” [Al-Hijr: 99]

Para ulama mengingatkan,

فبئس القوم الذين لا يعرفون الله إلا في رمضان

“Sungguh jelek suatu kaum yang tidak mengenal Allah kecuali di bulan Ramadhan.” [Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 10/140]

Sumber:

https://web.facebook.com/sofyanruray.info/posts/1007722376043911

https://www.instagram.com/p/Bj5oYB-BwgF/

Senin, 11 Juni 2018

27 Ramadhan


Sejenak Pagi

*Ramadhaan 27*

*PENENTUNYA ADA DI GARIS FINISH BUKAN STARTNYA*

Dari Sahl bin Sa’d radhiyallaahu 'anhu, Nabi shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam mengingatkan, 
Bahwa nilai amal itu ditentukan oleh bagian penutupnya. (HR. Ahmad 22835, Bukhari 6607 dan yang lainnya). 

Karena itu, perjuangan besar seharusnya kita lakukan ketika kita berada di penghujung amalan. Termasuk ketika di penghujung ramadhaan. 

Al-Hafidz Ibnu Rajab mengatakan, 
"Wahai para hamba Allaah, sungguh bulan Ramadhaan ini akan segera pergi dan tidaklah tersisa waktunya kecuali sedikit. Karena itu, siapa saja yang telah beramal baik di dalamnya hendaklah dia menyempurnakannya dan siapa saja yang telah menyia-nyiakannya hendaklah ia mengakhirinya dengan yang  terbaik." 

Ujung terbaik, itulah kesuksesan orang baik…

Al-Imam Ibnu Al-Jauziy rahimahullaah berkata :     
“Seekor kuda pacu jika sudah berada mendekati garis finish, dia akan mengerahkan seluruh tenaganya agar meraih kemenangan, karena itu, jangan sampai kuda lebih cerdas darimu..  Sesungguhnya amalan itu ditentukan oleh penutupnya. Karena itu,  ketika kamu termasuk orang yang tidak baik dalam penyambutan, semoga  kamu bisa melakukan yang terbaik saat perpisahan.”              

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan, 
“Yang akan menjadi ukuran adalah kesempurnaan akhir dari sebuah amal, dan bukan buruknya permulaan...”

Hasan al-Bashri mengatakan, 
“Perbaiki apa yang tersisa,  agar kesalahan yang telah lalu diampuni. Manfaatkan sebaik-baiknya apa yang masih tersisa, karena kamu tidak tahu kapan Rahmat Allaah itu akan dapat diraih.”

Abu Bakr as-Shiddiq berdoa kepada Allaah :
Ya Allaah, jadikan usia terbaikku ada di penghujungnya, amal terbaikku ada di penutupnya, dan hari terbaikku, ketika aku bertemu dengan-Mu. (HR. Ibnu Abi Syaibah 30124). 

Yaa Allaah jadikanlah sebaik-baik amal kami pada penutupannya.

Semoga Allaah takdirkan keberuntungan di akhir perjalanan.

Mari bangun sdr dan sahabatku utk sholat mlm, utk taubat, utk munajat.
Smg dosa2 kita diampuni Allaah, amal ibadah kita diterima Allaah SWT.

Semoga kita menjadi lebih baik dan bermanfaat.

*Robbana Taqobbal Minna*
Yaa Allaah terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin...

��❤��

Ikutilah Nasehat Rasullah


*RENUNGAN*

*NASEHAT AGUNG RASULULLAH SAW*

_Rasulullah SAW memberi arahan kepada kita agar menjadi seperti yang kita cita-citakan, berikut ini._

*Seorang sahabat bertanya kepada*
*Rasulullah S.A.W:*

_Dia berkata : Aku ingin menjadi seorang Ulama’ (orang yang memiliki kedalaman ilmu)._
*Baginda S.A.W menjawab : Takutlah kepada Allah maka engkau akan jadi Ulama’*

_Dia berkata : Aku ingin menjadi orang paling kaya_
*Baginda S.A.W menjawab : Jadilah orang yang yakin pada diri sendiri maka engkau akan jadi orang paling kaya*

_Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang adil_
*Baginda S.A.W menjawab: Kasihanilah manusia yang lain sebagaimana engkau kasih pada diri sendiri maka jadilah engkau seadil-adil manusia*

_Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang paling baik_
*Baginda S.A.W menjawab: Jadilah orang yang berguna kepada masyarakat maka engkau akan jadi sebaik-baik manusia*

_Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang istimewa di sisi Allah_
*Baginda S.A.W menjawab : Banyakkan dzikrullah niscaya engkau akan jadi orang istimewa di sisi Allah*

_Dia berkata : Aku ingin disempurnakan imanku_
*Baginda S.A.W menjawab : Baikkanlah akhlakmu niscaya imanmu akan sempurna*

_Dia berkata : Aku ingin termasuk dalam golongan mereka yang taat_
*Baginda S.A.W menjawab : Tunaikan segala kewajiban yang difardhukan maka engkau akan termasuk dalam golongan mereka yang taat*

_Dia berkata : Aku ingin berjumpa Allah dalan keadaan bersih dari dosa_
*Baginda S.A.W menjawab : Banyaklah beristighfar niscaya niscaya engkau akan menemui Allah dalam keadaan suci dari dosa*

_Dia berkata : Aku ingin menjadi semulia-mulia manusia_
*Baginda S.A.W menjawab : Jangan berprasangka buruk pada orang lain niscaya engkau akan jadi semulia-mulia manusia*

_Dia berkata : Aku ingin menjadi segagah-gagah manusia_
*Baginda S.A.W menjawab : Senantiasa berserah diri (tawakkal) kepada Allah niscaya engkau akan jadi segagah-gagah manusia*

_Dia berkata : Aku ingin dimurahkan rezeki oleh Allah_
*Baginda S.A.W menjawab : Senantiasa berada dalam keadaan bersih ( dari hadast ) niscaya Allah akan memurahkan rezeki kepadamu*

_Dia berkata : Aku ingin termasuk dalam golongan mereka yang dikasihi oleh Allah dan rasulNya_
*Baginda S.A.W menjawab : Cintailah segala apa yang disukai oleh Allah dan rasulNya maka engkau termasuk dalam golongan yang dicintai oleh Allah dan RasulNya*

_Dia berkata : Aku ingin diselamatkan dari kemurkaan Allah pada hari qiamat_
*Baginda S.A.W menjawab : Jangan marah kepada orang lain niscaya engkau akan selamat dari kemurkaan Allah dan rasulNya*

_Dia berkata : Aku ingin diterima segala permohonanku_
*Baginda S.A.W menjawab : Jauhilah makanan haram niscaya segala permohonanmu akan diterimaNya*

_Dia berkata : Aku ingin agar Allah menutupkan segala keaibanku pada hari qiamat_
*Baginda S.A.W menjawab : Tutupilah keburukan orang lain niscaya Allah akan menutup keaibanmu pada hari qiamat*

_Dia berkata : Siapa yang selamat dari dosa?_
*Baginda S.A.W menjawab : Orang yang senantiasa mengalirkan air mata penyesalan, mereka yang tunduk pada kehendakNya dan mereka yang ditimpa kesakitan*

_Dia berkata : Apakah kebaikan terbesar di sisi Allah?_
*Baginda S.A.W menjawab : Baik budi pekerti, rendah diri dan sabar menghadapi cobaan Allah*

_Dia berkata : Apakah kejahatan terbesar di sisi Allah?_
*Baginda S.A.W menjawab : Buruk akhlak dan sedikit ketaatan*

_Dia berkata : Apakah yang meredakan kemurkaan Allah di dunia dan akhirat ?_
*Baginda S.A.W menjawab : Sedekah dalam keadaan sembunyi dan menghubungkan persaudaraan*

_Dia berkata: Apakan yang akan memadamkan api neraka pada hari qiamat?_
*Baginda S.A.W menjawab : sabar di dunia dengan bala dan musibah*

Semoga bermanfaat