Kamis, 21 Juni 2018

Hikmah Pagi


[8:33 21/06/2018] Aprilia Dewi Kartika:

*HIKMAT PAGI*_

Tingkat _terbawah_ dalam ilmu itu adalah *_"paham"._*
Ini wilayah _kejernihan_ *logika* _berfikir_ dan kerendahan hati_.
Ilmu tidak _membutakannya_, malah menjadikannya *KAYA*.

Tingkat _kedua terbawah_ adalah *_"kurang paham"._*
Orang *kurang paham* akan terus *belajar* sampai dia *paham* ..., dia akan terus _bertanya_ untuk mendapatkan simpul2 *pemahaman* yang benar ...!

Naik _setingkat_ lagi adalah mereka yang *_salah paham._*
Salah *paham* itu biasanya karena *emosi* _dikedepankan_, sehingga dia tidak sempat _berfikir_ *JERNIH*.
Dan ketika mereka akhirnya *PAHAM*, mereka biasanya -_meminta maaf_ atas *kesalahpahamannya*.
Jika tidak, dia akan *NAIK* ke tingkat *tertinggi* dari ilmu.

Nah, tingkat *tertinggi* dari ilmu itu adalah *_gagal paham._*
_Gagal paham_ ini biasanya lebih karena *_kesombongan._*

Karena merasa *berilmu*, dia sudah tidak mau lagi _menerima_ ilmu dari orang lain.
Tidak mau lagi _menerima_ *masukan* dari siapapun (baik itu nasehat dll ), atau _pilih-pilih_ hanya mau *menerima* ilmu (nasehat) dari yang dia suka saja ..., bukan ilmu yang *disampaikan*, tapi siapa yang *menyampaikan* ...?
Tertutup _hatinya_.
Tertutup _akal pikirannya_.
Tertutup _pendengarannya_.
Tertutup _logikanya_.

Ia selalu merasa *cukup* dengan _pendapatnya_ sendiri.
Parahnya lagi ...,
Dia tidak *menyadari* bahwa _pemahamannya* yang *GAGAL* itu, menjadi bahan _tertawaan_ orang yang *PAHAM*.
Dia tetap dengan dirinya,
dan dia bangga dengan
*ke-gagal paham-annya*

Kok *paham* ada di tingkat _terbawah_ dan *gagal paham* di tingkat yang paling _tinggi_ ?
Apa tidak *terbalik* ?

Orang semakin *PAHAM* akan semakin _membumi_, _menunduk_, _merendah_.
Dia menjadi *bijaksana*, karena akhirnya dia *tahu*, bahwa sebenarnya _banyak_ sekali *ilmu* yang _belum_ dia *ketahui*, dia merasa se-akan2 dia tidak tahu apa-apa ...
Dia terus mau _menerima_ *ilmu*, darimana-pun *ilmu* itu datangnya.
Dia tidak *melihat+ siapa yang *bicara*, tetapi dia *melihat* ..., apa yang *disampaikan* ...!
Dia *PAHAM* ...,

Ilmu itu seperti *AIR*,!dan _air_ hanya _mengalir_ ke tempat yang lebih *rendah*.
Semakin dia *merendahkan* hatinya, semakin *tercurah* ilmu kepadanya.

Sedangkan *gagal paham* itu ilmu *tingkat tinggi*.
dia seperti _balon gas_ yang berada di atas *awan*.
Dia _terbang tinggi_ dengan *kesombongannya* ...,
Memandang *rendah* ke-ilmuan lain yang *tak sepaham* dengannya,
Dan merasa dialah *kebenaran* itu
Masalahnya ..., dia _tidak_ mempunyai *pijakan* yang *kuat*, sehingga mudah ditiup *angin*, tanpa mampu *menolak*.
Sering berubah *arah*, tanpa _kejelasan_ yang *pasti*.
Akhirnya dia terbawa ke-mana2 sampai *terlupa* jalan_ pulang_ ..., dia *tersesat* dengan _pemahamannya_ dan lambat laun akan dibinasakan oleh *kesombongannya* ...
Dia akan *mengakui* ke-gagal paham-annya ..., dengan *penyesalan* yang amat sangat dalam.

Jadi yang perlu diingat ...,
Akal akan *berfungsi* dengan *benar*, ketika hati kita bisa *merendah* ...
Ketika hati kita *meninggi*.., maka ilmu juga-lah yang akan *membutakan* akal sehat kita ...

Lidah orang *bijaksana*, berada didalam hatinya, dan tidak pernah *melukai hati* siapapun yang mendengarnya ..., tetapi *hati* orang *dungu*, berada di belakang *lidahnya*, selalu hanya ingin perkataannya saja yang paling *benar* dan harus *didengar* ... !!!"

Ilmu itu *open ending*
Makin *digali* makin terasa *dangkal*.
Jadi kalau ada orang yang merasa sudah *tahu* segalanya, berarti dia *tidak tahu apa2* ... !!!"

HIKMAT PAGI
Contoh nyata org yg *SABAR* itu adalah sbb:

Terbebas dari *EMOSI* & *MARAH*...
Terbebas dari *IRI HATI* dan *DENGKI*...
Terbebas dari *BALAS DENDAM*...

Melatih _kesabaran_ itu tidak *MUDAH*, krn tidak semua org *SANGGUP* mengorbankan *EGOnya*.

Kebanyakan orang hanya mau *MENANG* sendiri saja, sulit ada orang yg mau *MENGALAH* untuk org lain.

Sikap *Sabar*, adalah sikap _merendahkan_ diri, bukan _menyombongkan_ diri.

Sikap *Sabar*, adalah sikap _memberi_, bukan _meminta_ atau _menuntut_.

Sikap *Sabar*, adalah sikap _mencintai_ tanpa minta _imbalan_ balas."

Jika kita *KUATIR* bahwa *KEBERUNTUNGAN* tak berlaku _ramah_ kepada kita..,  *SETIALAH* kepada *KEGIGIHAN*...

_Keberuntungan_ berlaku *SETIA* kepada yang *RAJIN*...
Karena *KEGIGIHAN* adalah *IBU* dari *KEBERUNTUNGAN* kita...

*KERINDUAN* hati kita akan adanya *KEINDAHAN* hidup,.. yang kita_sandingkan_ dengan *KeGIGIHAN* kita dalam *BEKERJA*.., akan _melahirkan_ *KEDAMAIAN*.., *KESEJAHTERAAN*,.
dan rasa *BAHAGIA* bahwa kita telah hidup dengan penuh *TANGGUNG JAWAB*...                 

Mengucap *SYUKURLAH* untuk apa yang kita *miliki* hari ini..
Serta *MEMBUATNYA* jadi *INDAH*..

tetaplah *BERJUANG* dan *BERDOA* untuk apa yang kita *INGINKAN*...serta *BERDAMAI* dengan *KETIDAK SEMPURNAAN* & *KEKECEWAAN*

Semoga hari hari kedepan penuh dengan _Keberkahan... Kebijaksanaan..   Kedamaian.. Kesejahteraan.. dan kebahagiaan... serta Keselamatan_...

Selamat pagi.
Good morning.              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar